Akankah Cloud Storage Menjadi Trend “Storage” di Masa Depan?

cloud storage

 

Oleh: Kodrat Wahyudi

 

Ketika berbicara tentang cloud computing  dan, khususnya cloud storage, konteks pembicaraan menjadi penting. Beberapa hal diperlukan untuk mengatasi masalah, serta juga mendiskusikannya dengan berbagai pertimbangan, opsi, dan alternatif. Orang sering bertanya tentang cloud storage terbaik untuk digunakan, kekhawatiran tentang privasi, keamanan, kinerja, serta biaya.

 

Beberapa topik pembicaraan cloud yang paling umum melibatkan konteks:

  • Public, private atau hybrid cloud; layanan yang sifatnya turnkey subscription atau “do it yourself “(DIY)?
  • Storage, server komputasi, jaringan, aplikasi, atau development tool?
  • Aplikasi penyimpanan seperti sinkronisasi file dan “sharing” seperti Dropbox?
  • Sumber daya storage seperti tabel, antrian, objek, file atau blok?
  • Storage untuk aplikasi di cloud, on-site atau hybrid?

 

Beberapa masalah umum terkait cloud storage  meliputi:

  • Apakah cloud storage lebih murah daripada storage tradisional?
  • Bagaimana user mengakses cloud object storage dari legacy block dan file-application?
  • Bagaimana cloud storage dimplememtasikan secara on-site?
  • Aman dan terjaminkah enterprise file sync and share (EFSS)” –nya?
  • Perlukah cloud storage untuk di-back-up dan dilindungi?

 

Bagi sebagian orang, semacam ada mitos bahwa semua cloud storage berbasis objek. Mitos terkait yang benar bagi sebagian orang adalah bahwa mengakses objek storage dan lokal atau berbasis cloud itu sulit, khususnya untuk aplikasi yang ada yang berbasis blok atau file.

 

Sementara object storage lebih sering dibahas, ada juga layanan blok dan file, serta  layanan penyimpanan berbasis tabel dan antrian pesan. Misalnya, AWS memiliki penyimpanan file (mis. NAS) melalui Elastic File System (EFS) di dalam lingkungan cloud AWS untuk data sharing di antara EC2 compute instances, kontainer, dan layanan lainnya. Demikian juga Azure juga memiliki kemampuan file di dalam cloud mereka serta dapat diakses secara eksternal dari sistem Windows menggunakan SMB3.

 

AWS S3 terkenal sebagai layanan penyimpanan massal yang dapat diakses objek; namun, banyak yang tidak mengetahui tingkatan S3 yang berbeda (selain Glacier). Dalam S3 ada standar, serta Reduced Redundancy (RR) yang sesuai dengan namanya, memiliki tingkat daya tahan yang lebih rendah (misalnya jumlah salinan) dengan biaya lebih rendah. Ada juga Infrequent Access (IA), yang dioptimalkan untuk akses yang lebih jarang dengan daya tahan yang baik dan biaya yang lebih rendah, namun akses lebih cepat daripada Glacier. Google, Azure, dan lainnya memiliki berbagai layanan massal, objek, blob & bucket, serta container.

 

Ada beberapa macam gateway; beberapa diantaranya adalah hardware appliances; yang lainnya adalah software-defined dan virtual appliances. Sementara yang Lainnya adalah plugin untuk berbagai perangkat lunak, alat, sistem operasi, dan hypervisor dan storage system.

 

Beberapa di antaranya berbasis browser, yang lain memetakan endpoint (dengan kredensial akses security) ke sistem dan hadir sebagai drive, volume, atau sharing yang diakses jaringan atau lokal. Banyak solusi berbasis objek atau blok juga mendukung kemampuan untuk membuat apa yang tampak seperti folder dan struktur direktori, membuat bekerja dengan file dan objek menjadi mudah dan familiar.

 

Selain akses blok, file dan objek, ada juga file sync and share solutions seperti Dropbox (antara lain) yang memiliki opsi perusahaan (misalnya EFSS). Selain akses browser dan aplikasi seluler, beberapa di antaranya menawarkan akses melalui API serta script baris perintah atau shell untuk integrasi yang lebih mudah dengan lingkungan yang ada.

 

Selain menggunakan cloud storage sebagai target dari on-premise atau di dalam cloud, topik terkait lainnya adalah storage applications yang berjalan di dalam layanan cloud.

 

Opsi Cloud Storage dari beberapa jenis ada di masa depan kita semua, dan itu mungkin bukan hanya objek massal atau sinkronisasi dan berbagi file. Ada banyak jenis cloud dan cloud storage. Sementara objek dan bulk adalah yang paling sering dibahas oleh industri, ada banyak pilihan lain. Alasan untuk opsi lain ini adalah untuk sekadar memenuhi berbagai kebutuhan dan persyaratan mereka yang menggunakan cloud, serta apa yang dibutuhkan aplikasi mereka saat ini.

 

Untuk menjawab kebutuhan serta tantangan cloud storage, PT Berca Hardayaperkasa sebagai perusahaan IT terkemuka di Indonesia bekerja sama dengan berbagai perusahaan IT global dalam menghadirkan solusi, sebagai salah satu portfolio utamanya. Untuk pertanyaan serta diskusi lebih lanjut,  silahkan klik di sini.

 


 

Penutup

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia.