
Perkembangan teknologi membuat container dan Kubernetes semakin menjadi standar dalam pengembangan aplikasi, termasuk aplikasi berbasis AI yang membutuhkan konsistensi, portabilitas, dan kemampuan untuk berjalan di berbagai infrastruktur. Namun, meskipun arsitektur modern semakin fleksibel, kebutuhan terhadap penyimpanan data yang andal tetap menjadi elemen penting yang tidak bisa diabaikan.
Di sinilah peran solusi penyimpanan berperforma tinggi dari Dell PowerScale dan ObjectScale—menjadi sangat relevan. Keduanya dirancang untuk mendukung aplikasi stateless maupun stateful dalam skala enterprise, dan memastikan bahwa lingkungan container dapat berjalan secara stabil tanpa mengorbankan efisiensi maupun performa.
Stateless vs Stateful: Menentukan Kebutuhan Aplikasi dengan Tepat
Saat berbicara tentang arsitektur aplikasi modern, dua pendekatan sering muncul: stateless dan stateful.
1. Aplikasi Stateless: Mudah Diskalakan, Mudah Dikelola
Aplikasi stateless tidak menyimpan informasi sesi secara langsung di dalam pod. Pendekatan ini sangat cocok untuk layanan cloud-native, microservices, dan auto-scaling. Karena tidak ada data yang perlu dipertahankan, pod dapat bebas dipindahkan dan direplikasi kapan saja.
Pada aplikasi seperti ini, akses data biasanya dilakukan menggunakan S3 API, tanpa perlu melakukan mount file system. Ini membuat object storage menjadi pilihan paling praktis.
Solusi yang tepat:
-
Dell ObjectScale – platform object storage untuk skala masif dan kebutuhan geo-distribusi.
-
Dell PowerScale (mode object) – penyimpanan unified yang mendukung S3, sekaligus fitur file tradisional dalam satu platform.
Keduanya memungkinkan aplikasi stateless berjalan cepat tanpa kompleksitas tambahan.
2. Aplikasi Stateful: Ketika Data Tidak Boleh Hilang
Tidak semua layanan dapat atau harus dibuat stateless. Beberapa aplikasi masih membutuhkan penyimpanan persisten, terutama jika menyimpan konfigurasi, struktur data, atau sesi pengguna. Contoh klasiknya adalah basis data seperti PostgreSQL yang dijalankan melalui CloudNativePG.
Memaksakan desain stateless untuk aplikasi yang sebenarnya membutuhkan state justru dapat menambah beban operasional, meningkatkan kompleksitas, dan mengurangi keandalan sistem.
Solusi yang tepat:
-
Dell PowerScale dengan dukungan Container Storage Interface (CSI).
Dengan CSI, PowerScale dapat digunakan untuk membuat volume persisten yang dapat diprovision, di-mount, dan dikelola secara dinamis oleh Kubernetes. Performa paralel dan keandalan file system PowerScale menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi stateful.
Bagaimana dengan COSI?
Belakangan, komunitas container mulai ramai membahas Container Object Storage Interface (COSI). Meski menarik, COSI masih berada pada tahap awal dan berfokus pada provisioning bucket, bukan pada penyimpanan persisten untuk aplikasi stateful. Karena object storage bersifat stateless, COSI tidak ditujukan untuk menggantikan peran file system dalam aplikasi yang memerlukan persistensi data.
Dengan kata lain, COSI adalah inovasi yang patut dipantau, namun tidak mengubah prinsip dasar:
stateful apps membutuhkan file semantics—dan PowerScale tetap menjadi solusinya.
Mengapa Kombinasi PowerScale dan ObjectScale Penting di Era Container
Pemilihan penyimpanan untuk lingkungan Kubernetes bukan hanya keputusan teknis. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan aplikasi dan infrastruktur perusahaan. Dengan memiliki kedua jenis penyimpanan dalam satu portofolio, organisasi dapat:
-
Menggunakan object storage untuk layanan yang membutuhkan skalabilitas tanpa batas.
-
Mengandalkan file storage untuk aplikasi yang memerlukan konsistensi dan integritas data.
-
Menjalankan semua ini dalam alur kerja Kubernetes secara seamless melalui CSI dan S3 API.
-
Menjadi lebih fleksibel dalam mengadopsi teknologi baru tanpa mengubah arsitektur secara drastis.
Hasil akhirnya? Lingkungan container yang stabil, siap berkembang, dan efisien.
Jika team Anda merasa cocok dengan solusi ini, silahkan hubungi team marketing di Marketing@berca.co.id atau WhatsApp.
