Bagaimana FortiOS 7.0 dapat Menjaga Kesesuaian Security di Semua Networks, Endpoints, dan Cloud?

security network

 

Saat ini teknologi network terus berkembang, semakin memecah traditional edges pada data center, WAN dan LAN dengan perangkat di luar network, seperti distributed compute, multi cloud, converged OT networks, LTE dan 5G.

 

Perkembangan lingkungan edge yang baru dan unik ini membuat network semakin sulit untuk menjadikannya aman. Beberapa alasannya adalah adanya perubahan pada lingkungan digital yang tidak didukung dengan strategi atau kerangka keamanan yang tepat.

 

Sebagian besar perusahaan telah mengumpulkan berbagai macam perangkat keamanan yang terisolasi untuk melindungi setiap bagian network. Kehadiran partner vendor yang tersebar luas membuat perusahaan dapat mempertahankan visibilitas seluruh jaringan terhadap setiap kebijakan yang ada.

 

The Fortinet Security Fabric Platform

Fortinet dapat mengatasi tantangan ini melalui Fortinet Security Fabric, platform terintegrasi yang dirancang untuk menjangkau network yang luas sambil memberikan kemanan dan kinerja yang konsisten di semua sisi. Pendekatan ini memungkinkan security system untuk memonitor jika ada perubahan pada jaringan dan keamanan, memastikan visibilitas holistic di seluruh network, menganalisa data dari distributed networking dan security devices sehingga dapat mendeteksi ancaman dengan lebih baik.

 

Fortinet Security Fabric melakukannya dengan banyak model konsumsi, termasuk lingkungan fisik, virtual, cloud dan as-a-service. Di mana semua itu mencakup portfolio produk yang luas di industri, seperti network security, SD-WAN, switching dan wireless access, network access control, authentication, public dan private cloud security, endpoint security, dan solusi AI-driven advanced threat protection. Semua dibangun pada operating system, FortiOS.

 

FortiOS 7.0 – Critical Network dan Security Advances

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengembangkan network edge dengan cepat adalah banyaknya teknologi yang dibutuhkan dan membuat semuanya dapat berfungsi. Isolated point security dirasa dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk memperluas network system dan kecepatan beradaptasi mereka dengan kebutuhan yang berkembang.

 

Solusi zero trust, sebagai contoh memanfaatkan banyak komponen, klien, proxy, authentication, dan security. Tapi kebanyakan perusahaan, semua komponen tersebut sudah disediakan oleh vendor yang berbeda. Artinya mereka berjalan pada sistem dan konsol yang berbeda untuk dikelola dan konfigurasi.

 

Dari latarbelakang inilah Fortinet mengumumkan akan merilis FortiOS 7.0, sebuah security operating system yang paling dibutuhkan di dunia. Dengan lebih dari 300 fitur dan pembaruan baru, Forti0S 7.0 semakin memperluas Security Fabric untuk memberikan keamanan yang konsisten pada network edge termasuk end point, network, cloud dan OT.

 

Namun yang lebih penting, kehadiran FortiOS 7.0 ini merupakan kelanjutan dari komitmen Fortinet untuk menghadirkan platform cybersecurity yang luas dan terintegrasi untuk melindungi semua network, end point dan cloud.

 

  1. Zero Trust Network Access (ZTNA)

FortiOS 7.0 memungkinkan setiap customer FortiGate dengan cepat dan mudah dalam men-deploy Zero Trust Network Access, sehingga dapat memastikan bahwa akses divalidasi dan diotorisasi pada kumpulan networked resources berdasarkan peran pengguna, jenis perangkat, dan konteks yang sama. ZTNA meningkatkan pengalaman user dengan menyediakan solusi remote access yang lebih baik dan aman, menggantikan koneksi VPN secara tradisional.

 

Ini juga menurunkan attack surface dengan memverifikasi setiap pengguna dan perangkat untuk aplikasi, serta dapat menyembunyikan aplikasi bisnis yang penting dari internet.

 

ZTNA didukung oleh FortiOS 7.0, dalam menyederhanakan pengelolaan dengan penerapan dan akses yang sama di mana pun user berada, baik di dalam atau di luar jaringan. Fortinet adalah satu-satunya partner yang dapat memberikan solusi ZTNA berbasis firewall, performa terbaik, dan konfigurasi interface hingga dukungan dalam konsolidasi.

 

  1. SASE berbasis cloud

Model konsumsi SASE (Security-as-a-Service) berbasis cloud Fortinet yang baru didukung oleh FortiOS 7.0 dalam memperluas tingkat keamanan perusahaan di lingkungan on-premises bagi remote workers dan memperkuat link yang lemah dibanyak security architertures. Tujuannya adalah untuk memberikan end user perlindungan dan kebijakan yang konsisten di mana pun mereka berada. Fortinet juga didukung solusi thin edge melalui SASE.

 

  1. Pemulihan Mandiri SD-WAN

Saat ini FortiOS 7.0 menyediakan kemampuan pemulihan secara mandiri melalui perbaikan WAN yang adaptif untuk solusi SD-WAN dan membuat pengalaman penggunaan aplikasi jauh lebih resilient. Fortinet juga telah memperluas pemantauan aplikasi secara pasif untuk SaaS dan aplikasi multi-cloud.

 

  1. Konektivitas jaringan 5G

FortiOS 7.0 juga memperluas konektivitas dan keamanan jaringan di luar WAN Edge dengan inovasi 5G dan LTE dalam meningkatkan performa wireless network dan resiliency. Dengan beragam solusi Wireless WAN dan LTE, perusahaan dapat mencapai konektivitas jaringan yang aman, dapat diskalakan dan dapat tersedia di mana saja.

 

  1. Keamanan cloud yang adaptif

Perusahaan saat ini berjuang untuk memastikan kebijakan dan kepatuhan keamanan yang konsisten dalam mengelola dan mengoptimalkan akses aplikasi hingga menjaga performa di semua lingkungan multi-cloud. Dengan hardirnya FortiOS 7.0, Fortinet’s adaptive cloud security menawarkan performa yang optimal di seluruh multi-cloud, manajemen terpusat untuk hybrid cloud, auto-scaling untuk penggunaan yang praktis, load-balancing yang dinamis, dan visibilitas pengalaman pengguna di dalam dan seluruh lingkungan multi-cloud.

 

  1. Augmented NOC / SOC

FortiOS 7.0 membuat proses yang efisien di lingkungan NOC dan SOC dengan kemampuan baru dalam memberikan keamanan jaringan dari semua ukuran termasuk integrasi FortiManager/FortiAnalyzer. Fortinet merilis FortiSOAR sebagai wadah untuk mengatur proses kemanan perusahaan. Pembaruan ini juga dapat menyederhanakan pengelolaan SaaS dan memperkuat kemampuan Fortinet untuk mengurangi kompleksitas proses agar menjadi single management experience melalui FortiCloud.

 

  1. FortiGuard Labs Threat Intelligence

The FortiGuard security service portfolio mencakup serangkaian kemampuan keamanan advanced untuk content, user, devices, web access dan application protection. Saat ini FortiOS 7.0 memperluas fungsionalitas melalui perlindungan web yang dioptimalkan untuk lingkungan work from home. Selain itu juga mencakup layanan pertama dalam melakukan video filtering. Di mana tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan yang lebih terperinci bagi perusahaan dan pengguna dengan konten video sebagai media work from home.

 


 

Penutup

 

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Security Fabric Platform, dapat hubungi kami di sini.