5 Langkah Mudah Menyiapkan dan Mengelola Cloud-Ready Infrastructure – Bagian 1

 

Hingga memasuki awal tahun 2021, perjalanan transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan tidak terasa berubah secara siginifikan, hal ini disebabkan karena proses yang berjalan begitu cepat. Para IT Profesional merasakan bagaimana bertahan dan berkembang dalam ekonomi digital.

 

Menurut Accenture, 80% dari perusahaan mengatakan investasi dalam transformasi digital naik secara signifikan dari sebelumnya 50% di bulan Mei 2020. Percepatan digital ini telah menciptakan mandatory yang akan terus berlanjut dalam waktu dekat.

 

Pandemi telah mempercepat penggunaan teknologi cloud

Pada saat pandemi, pendorong utama transformasi adalah agility, resiliency dan cost optimization. Tidak heran, banyak perusahaan IT beralih ke cloud untuk kecepatan dan kemudahan akses pada IT Infrastructure.

 

Tentu saja hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespon secara dinamis terhadap perubahan persyaratan dan mengotomatiskan pekerjaan adiministratif sambil merinci biaya konsumsi yang digunakan. Pada awal pandemi lalu, Gartner mencatat bahwa adopsi cloud naik 37%, meskipun belanja IT turun 8% pada kuartal pertama 2020.

 

Saat banyak perusahaan mengambil langkah yang signifikan dalam mempercepat adopsi cloud, muncul pertanyaan berikutnya, bagaimana memaksimalkan nilai investasi cloud mereka?

 

Hal paling penting adalah Anda harus mempertimbangkan model operasi IT dan bagaiamana memodernisasi data center hingga dukungan adopsi cloud Anda. Dalam Enterprise Cloud Index (ECI), 86% dari 3.400 IT leaders di seluruh dunia melihat cloud hybrid sebagai model Infrastruktur IT yang sangat ideal.

 

Memetakan cloud journey menuju hybrid cloud

Hybrid cloud infrastructure memberikan Anda pengalaman terbaik, seperti agility, flexibility dan scalability dari setiap cloud infrastructure yang disediakan oleh public cloud, kontrol dan tata kelola yang dijamin pada private cloud. Bisa dibayangkan, Anda dapat menjalankan aplikasi cloud yang optimal tanpa refactoring aplikasi atau reskilling IT staff Anda.

 

Untuk membangun hybrid cloud yang benar-benar berfungsi, penting untuk melakukannya sejak awal. Jika masih menggunakan legacy 3-tier infrastructure, pertimbangkan untuk memabangun kerangka Anda dengan menghapus silo yang dapat memisahkan antara storage, compute dan network services.

 

Anda dapat mengatasinya dengan membuat standarisasi pada hyperconverged infrastructure, software-defined platform yang menyatukan infrastructure management dan memungkinkan penempatan secara strategis, portabilitas dan lifecycle management of apps dan workloads. Artinya proses tersebut akan menggabungkan dan mengkonsolidasi sumber daya yang ada ke dalam platform software-defined.

 

Modernisasikan Infrastruktur Anda dengan Hypercoverged Infrastructure

Platform yang didukung oleh HCI dapat memanfaatkan kapasitas penyimpanan pada server konvensial dan input sumber daya penyimpanan lainnya dalam membuat data fabric dan pengumpulan sumber daya, sehingga dapat dialokasikan sesuai kebutuhan. Dengan menghadirkan komputasi, jaringan dan penyimpanan ke dalam satu sistem tervirtualisasi, platform HCI dapat mengoptimalkan pemanfaatan dan kinerja sambil menyederhanakan proses untuk administrator.

 

Sebagai salah satu pioneer dalam Hyperconverged infrastructure, Nutanix menyediakan platform yang dibuat khusus untuk perangkat keras agnostic. Semua komponen dalam data center terintgerasi sehingga dapat menjalankan aplikasi apa pun di lokasi mana pun. Nutanix HCI sendiri terdiri dari dua komponen, yaitu:

 

  • Distributed plane menerapkan kontrol software untuk mendistribusikan fungsi sistem di seluruh cluster node server. Sehingga dapat mengirimkan layanan penyimpanan, virtualisasi dan jaringan yang dibutuhkan oleh guest applications, baik VM maupun container. Anda dapat mengeliminasi SAN secara terpisah, membawa penyimpanan ke beban kerja, memvirtualisasikan kontrol penyimpanan dan menggabungkan penyimpanan ke dalam logical pool untuk distribusi yang lebih dinamis.
  • Management pane memungkinkan Anda mengelola HCI dengan mudah dari single pane, mengeliminasi kebutuhan pada manajemen terpisah untuk setiap data center. Anda akan mendapatkan tampilan proses yang berpusat pada aplikasi dengan pemantauan level VM, AI-driven analytics dan usage metrics, role-based access control dan REST APIs untuk mengotomatisasi workflow end to end.

 

Meskipun VDI merupakan teknologi yang diterapkan pertama untuk perusahaan dan membuat HCI semakin bersinar, Nutanix HCI mendukung banyak lingkungan dan keselurahan penggunaan bagi perusahaan saat ini, antara lain:

 

  1. Database, termasuk Oracle, SAP HANA, Microsoft SQL Server, MySQL, PostgreSQL, IBM DB2, dan banyak lainnya.
  2. Virtualized server applications, termasuk Oracle E-Business Suite, SAP Business Suite, Microsoft Dynamics, Epic, Meditech, dan lainnya, yang mungkin didukung oleh AHV atau hypervisor besar lainnya.
  3. Solusi Big data, termasuk Splunk, MongoDB, Elastic, Hadoop, dan lainnya.
  4. Aplikasi cloud-native, menggunakan Kubernetes, Docker, Puppet, dan Chef.
  5. Virtual Desktop Infrastructure, yang ditawarkan oleh Citrix atau VMware Horizon.
  6. Remote Office and Branch Office (ROBO), termasuk print and file servers, office services dan custom applications.

 

Baca selanjutnya mengenai 5 Langkah Mudah untuk Menyiapkan dan Mengelola Cloud-Ready Infrastructure – Bagian 2

 

Anda dapat mempelajari lebih banyak tentang HCI dan tertarik untuk melihat proses kerja, Hubungi kami di sini.