Cybersecurity monitoring kini menjadi salah satu upaya efektif untuk mencegah ancaman siber yang semakin canggih, terstruktur, dan kerap tersembunyi hingga sulit terdeteksi. Bayangkan jika data penting dan operasional bisnis Anda harus terhenti selama berhari-hari akibat terkena serangan siber seperti yang pernah dialami oleh salah satu perbankan? Bukan hanya kerugian materi, kasus serangan siber yang menyerang hampir semua industri juga dapat menurunkan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan.
Seperti diketahui bahwa aspek keamanan kini bukan sekadar reaksi dan proteksi “Security doesn’t stop at protection – it starts with visibility, grows with patching, and scales with proactive monitoring.” Inilah sebabnya mengapa pendekatan keamanan yang terintegrasi-mulai dari visibilitas, patching, protection, hingga monitoring menjadi fondasi utama dalam membangun ketahanan siber yang berkelanjutan.
Tanpa siklus ini, perusahaan berisiko menghadapi serangan yang tidak terdeteksi hingga menimbulkan kerugian besar. Cybersecurity modern kini bukan lagi soal bertahan dari serangan, melainkan tentang menciptakan sistem yang adaptif, andal, tangguh, dan terus waspada terhadap setiap potensi risiko.
Apa itu Cybersecurity Monitoring?
Cybersecurity monitoring adalah proses pengawasan berkelanjutan terhadap sistem, jaringan, aplikasi, dan data organisasi guna mendeteksi, menganalisis, dan merespons aktivitas mencurigakan atau ancaman keamanan siber secara real time. Proses ini biasanya dijalankan melalui sistem yang terintegrasi dengan teknologi seperti Security Information and Event Management (SIEM), Extended Detection and Response (XDR), atau platform keamanan lainnya yang mampu mengumpulkan log, menganalisis anomali, dan mengirimkan peringatan otomatis saat potensi insiden terdeteksi.
Monitoring ini mencakup berbagai elemen, seperti deteksi malware, pelanggaran kebijakan akses, anomali aktivitas pengguna yang tidak biasa, hingga upaya peretasan dari pihak luar. Dengan kata lain, cybersecurity monitoring berfungsi sebagai sistem peringatan dini (early warning system) yang membantu tim keamanan untuk mengambil tindakan secara cepat sebelum ancaman berkembang menjadi insiden serius yang merugikan perusahaan.
Mengapa Cybersecurity Monitoring Penting untuk Organisasi?
Data kini telah menjadi aset bisnis paling berharga di era digital, sayangnya pencurian data menajdi incaran utama untuk dijual dan disalahgunakan semakin sering ditemukan, cybersecurity monitoring telah menjadi aspek krusial untuk menjaga kelangsungan operasional dan reputasi perusahaan. Tanpa pemantauan aktif dan berkelanjutan, ancaman siber seperti ransomware, phishing, hingga insider threat dapat masuk tanpa terdeteksi.
Akibatnya, perusahaan dapat mengalami kerugian finansial, hukum, dan menurunnya kepercayaan publik. Di samping itu, cybersecurity monitoring juga sangat penting sebagai syarat kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR, HIPAA, atau ISO 27001, yang mengharuskan perusahaan untuk menjaga integritas dan keamanan data secara proaktif.
Bayangkan jika ancaman tidak terdeteksi tepat waktu? Pemantauan real-time memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi anomali lebih cepat, meminimalkan waktu respons insiden (mean time to detect/respond), serta memperkuat seluruh postur keamanan. Dalam banyak kasus, deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah dampak eskalasi dari serangan siber terharap operasional bisnis.
Bagaimana Cara Kerja Cybersecurity Monitoring?
Cybersecurity monitoring adalah proses berkelanjutan yang bertujuan untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman keamanan siber secara real-time. Proses ini dimulai dengan pengumpulan data log dan aktivitas jaringan dari berbagai sumber, termasuk firewall, endpoint, server, aplikasi, hingga cloud.
Data yang terkumpul kemudian dikonsolidasikan dalam sebuah platform keamanan—seperti SIEM (Security Information and Event Management)—untuk dianalisis dan dikorelasikan secara otomatis untuk mengidentifikasi anomali atau potensi serangan. Setelah data dikumpulkan, sistem menggunakan rule-based analysis dan AI untuk mengenali pola perilaku mencurigakan, seperti akses tidak sah, eksfiltrasi data, atau komunikasi ke command-and-control server.
Jika ditemukan indikasi ancaman, notifikasi dan alert otomatis dikirimkan ke tim keamanan untuk ditindaklanjuti. Beberapa sistem juga mampu melakukan integrasi dengan fitur automated response yang dapat langsung memblokir aktivitas berbahaya atau mengisolasi perangkat yang terinfeksi dari jaringan utama.
Monitoring keamanan ini tidak hanya berhenti pada deteksi ancaman, tetapi juga berperan penting dalam audit kepatuhan, investigasi insiden, dan perbaikan sistem. Dengan proses yang berjalan 24/7, cybersecurity monitoring membantu organisasi menjaga visibilitas penuh atas postur keamanan mereka, merespons lebih cepat terhadap ancaman, serta mengurangi risiko kebocoran data dan downtime operasional.
Bagaimana Implementasi Cybersecurity Monitoring?
Ada sejumlah tahap dalam mengimplementasikan cybersecurity monitoring ke dalam sistem infrastruktur perusahaan Anda. Berikut tahapan-tahapannya.
1. Patch First, Break Never: Membangun Fondasi Resiliensi Siber
Sebelum mendeteksi dan melakukan pemantauan ancaman dalam implementasi cybersecurity monitoring, memastikan sistem tidak memiliki celah dari awal merupakan langkah paling awal yang paling krusial. Di sinilah peran penting patch management.
Karena faktanya, banyak serangan siber terjadi bukan karena teknik baru yang canggih, tetapi karena eksploitasi kerentanan yang sudah memiliki patch, tetapi belum diterapkan. Prinsip “Patch First, Break Never” menekankan pentingnya membangun fondasi keamanan yang kuat dengan melakukan update sistem dan aplikasi secara konsisten, tanpa mengganggu operasional.
Studi kasus terbaru menunjukkan bahwa Ivanti Patch Management & Ticketing (IDSM) dapat mengatasi kerentanan kritikal secara otomatis sebelum dimanfaatkan oleh penjahat siber. Dengan automated patching untuk OS dan aplikasi pihak ketiga, deployment terpusat, serta fitur patch rollback untuk memitigasi risiko gangguan, Ivanti dapat mempercepat siklus tanggap terhadap ancaman zero-day. Solusi patch management dan application control configuration serta ticketing nantinya akan menjadi solusi bawaan yang disediakan oleh Ivanti untuk mempercepat identifikasi kerentanan pada sistem.
2. Layered Protection: Mengamankan Endpoint dan Jaringan secara Terpadu
Setelah membangun fondasi resiliensi siber, tahapan kedua implementasi cybersecurity monitoring yakni dengan menerapkan keamanan terpadu secara berlapis terhadap endpoint, email, aplikasi, dan jaringan. Pendekatan Unified Threat Protection (UTP) sangat penting untuk memastikan tidak ada satu pun celah pada lapisan file di endpoint, email phishing tak terdeteksi, atau eksploitasi celah jaringan yang luput dari perlindungan.
Sophos Endpoint Security menghadirkan solusi terpadu melalui integrasi antara Sophos Firewall dan Sophos Antivirus. Sophos Firewall mendukung deep packet inspection, sandboxing dan arsitektur zero trust. Kedua solusi ini saling terhubung dalam ekosistem cerdas yang dapat mendeteksi ancaman yang terkoordinasi, respons otomatis, hingga pengurangan false positive secara signifikan.
3. Know Before It Fails: Monitoring Infrastruktur secara Proaktif
Melakukan deteksi dini sebelum terjadi gangguan dengan memantau infrastruktur secara proaktif merupakan tahapan ketiga dalam implementasi cybersecurity monitoring. Peringatan dini merupakan salah satu bentuk monitoring prediktif yang efektif sebelum terjadi kegagalan sistem yang berdampak pada operasional.
SolarWinds menghadirkan empat solusi monitoring yang saling terintegrasi untuk mendukung kebutuhan operasional dan keamanan IT modern. SolarWinds Observability membantu perusahaan memantau kinerja jaringan melalui NPM (Network Performance Monitoring) yang dapat memberikan insight real-time terhadap availability, latensi, dan bottleneck pada perangkat jaringan kritikal.
Fitur Network Configuration Manager (NCM) membantu tim IT melakukan push configuration ke firewall dan perangkat jaringan lain secara terpusat, termasuk membuat template konfigurasi untuk mempercepat pengelolaan jaringan yang konsisten dan bebas human error. Selain monitoring jaringan, SolarWinds juga menghadirkan solusi Server Configuration Monitor (SCM) untuk memantau konfigurasi dan performa server secara proaktif dan memudahkan deteksi dini terhadap potensi gangguan layanan.
Di sisi keamanan, SolarWinds menghadirkan Security Event Manager (SEM) yang berfungsi sebagai Security Information and Event Management (SIEM) yang dapat mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis log keamanan dari berbagai sumber, memberikan visibilitas mendalam untuk mendeteksi anomali, mempercepat invesitgasi insiden, dan mendukung kepatuhan regulasi.
4. Unified Visibility: Strategi End-to-End dari Patch ke Monitoring
Tahapan keempat menjadi elemen kunci untuk menciptakan sistem keamanan siber yang tangguh dan proaktif. Dengan mengadopsi workflow ideal meliputi Discover → Patch → Protect → Monitor, bisnis dapat menutup celah keamanan secara proaktif sekaligus membangun kerangka kerja terpadu yang dapat mendeteksi dan merespons secara real-time.
Pendekatan ini memberikan keuntungan strategis secara signifikan, seperti visibilitas menyeluruh terhadap seluruh infrastruktur IT, konsistensi dalam penerapan kebijakan keamanan, dan peningkatan efisiensi operasional melalui integrasi proses keamanan yang sebelumnya tersebar. Ketika visibilitas patching hingga monitoring dijalankan dalam satu ekosistem, organisasi dapat mencegah konflik sistem, mempercepat deteksi anomali, sekaligus mengefektifkan pelaporan keamanan.
Untuk menyatukan ketiga solusi ini, dapat dimulai dengan mengintegrasikan alat monitoring dengan platform patch management dan environment instruktur yang ada. Selanjutnya, buat dashboard keamanan terpadu yang menampilkan data ancaman, status endpoint, dan peringatan keamanan dalam satu tampilan untuk mendapatkan operasional lapisan keamanan dalam satu ritme yang lebih cepat dan akurat.
Dapatkan Solusi Cybersecurity Monitoring dari Virtus
Virtus Technology Indonesia (VTI) sebagai bagian dari CTI Group, menghadirkan solusi cybersecurity monitoring untuk membangun keamanan yang proaktif dan komprehensif bersama dengan Berca Hardayaperkasa.
Hubungi Berca Hardayaperkasa di Marketing@berca.co.id atau WhatsApp.