Persiapan Digital Transformation Sebagai “A New Normal”

Manager industrial engineer using tablet check and control automation robot arms machine in intelligent factory industrial on real time monitoring system software. Welding roboticts and digital manufacturing operation. Industry 4.0 concept

 

Digital transformation sering menjadi satu-satunya tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini. Terutama bagi industri manufaktur dimana memiliki segudang asset, dan budaya kerja yang lebih fokus pada cost dan quality daripada customers dan services.

 

Banyak industri berusaha untuk membentuk budaya kerja kearah digital, ini mengingat tidak sedikit struktur organisasi mereka yang kaku. Setelah membuat struktur ke arah digital, selanjutnya perusahaan harus melewati tantangan dalam mengadopsi digital channels dan mulai beralih dari struktur yang ada sebelumnya.

 

Untuk mempersiapkan digital “new normal” dan menjaga leadership position, perusahaan perlu memulai bertransformasi digital (digital transformation) yang kuat.

 

Setelah melihat beberapa sektor mengalami gelombang digital, pada sektor manufaktur sendiri mulai mengalami digitalisasi sebagai pendorong utama perubahan. Tahun 2020 adalah tahun dimana dunia semakin terhubung dengan jumlah perangkat Internet of Things (IoT), hingga diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 250% atau lebih dari 8 miliar. Peningkatan ini diakibatkan penggunaan teknologi digital dalam proses bisnis menuju era new normal.

 

Lingkungan bisnis baru akan didominasi oleh ekosistem yang memungkinkan adanya multiple producers dan customers B2B yang saling terhubung. Untuk dapat bersaing di masa depan, perusahaan harus mendigitalkan proses bisnis mereka.

 

Sejauh ini, firesighting dan ad-hoc management telah menjadi industrial sector’s modus operandi, khususnya pada manufacturing-end of the value chain. Cara terbaik yang bisa dilakukan bagi pembisnis adalah bagaimana memikirkan kembali cara mereka bekerja, bagaimana struktur mereka dan  bagaimana dapat mengelola atau memimpin daily work.

 

Digitalisasi dapat membantu praktik terbaik, seperti launch management, dan advanced analytics sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

 

Perusahaan industri hanya bisa mengelola kempeminpinan dalam lingkungan yang lebih digital jika mereka melakukan transformasi komperhensi dan menangani empat bidang strategis:

 

  1. Pertama, mereka perlu mengatasi dan memahami tantangan utama yang dihadapi customers.
  2. Kedua, mereka perlu mengembangkan sebuah produk yang cerdas untuk membantu memecahkan masalah para customers B2B.
  3. Ketiga, perusahaan harus secara digital dalam mendigitalkan semua proses yang mereka miliki. Para customers B2B tentunya mengharapkan standar keandalan yang tinggi, serta modernisasi proses inspeksi yang didukung oleh advanced analytics dan machine learning.
  4. Pada akhirnya, sebagai langkah terakhir, industri harus lebih terukur, gesit, dan modern.

 

Penting untuk diingat bahwa perusahaan melakukan digitalisasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon cepat akan kebutuhan para customers, memastikan customer experiences dapat konsisten di semua unit bisnis, produk dan channels. Ini artinya perusahaan harus memilih teknologi yang berkelanjutan dan terukur. Perusahaan industri perlu mengubah model dan bisnisnya dengan cara yang terstruktur, dapat menganalisa target dan menggambarkan impactful digital initiatives. Perusahaan berbasis digital butuh implementasi seperti cybersecurity dalam mendukung proses transformasi.

 

Menganalisa target

 

digital transformation

 

Langkah pertama adalah membuat analisa target hasil yang diinginkan dari transformasi dan menginformasikannya ke seluruh department. Tetapkan prioritas dari masing-masing unit bisnis, tidak hanya mencakup produk digital yang baru tetapi juga fungsi dan proses yang menjadi kekuatan digital, seperti sales dan indirect production.

 

Tinjau inisiatif yang ada untuk menghasilkan agenda yang jelas dalam proses transformasi serta memprioritaskan bagian yang paling penting. Perusahaan perlu menganalisa bagian mana yang menghasilkan nilai paling besar dari proses digitalisasi.

 

Mengklasifikasikan Inisiatif Digital

 

 

Untuk mewujudkannya, perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasi potensi inisiatif untuk menghilangkan digital gap dan membuatnya sebagai prioritas. Ini dapat dipastikan bahwa bagian yang diprioritaskan dapat ditangani dan memiliki pengaruh pada tujuan digitalisasi.

 

Dalam kasus produk digital baru, sebagai contoh mengidentifikasi apa saja persyaratan yang paling berpengaruh pada kebutuhan customer selama ini. Pertama-tama perusahaan harus memeriksa kebutuhan customer yang tidak dapat mereka tangani, apa saja yang dilakukan para kompetitor untuk memenuhi semua kebutuhan customer dan membuat skala prioritas untuk dapat diimplementasikan dengan cepat. Dalam mendigitalkan proses manufaktur, diperlukan pengujian use case yang konkrit, termasuk applicability dan business case dari proses digital yang diberikan.

 

Berdasarkan pendekatan ini, sebuah perusahaan teknologi menetapkan road map yang komperhensif untuk dgital integrated customer interaction product dan penyusunan rencana secara cepat dalam waktu dua bulan.  Perusahaan diminta untuk menganalisa fungsi-fungsi pendukung utama dari manufaktur dan mengidentifikasi 10 prioritas utama. Perubahan ini menghasilkan perbaikan langsung dalam interaksi customers dan waktu produksi.

 

Digital transformation sejatinya adalah seberapa besar perusahaan dapat melakukan perubahan melebihi ekspektasi dan dapat mengenali apa saja hambatan terbesar dalam proses perubahaan. Sementara itu dalam pengembangan produk digital yang terukur perusahaan membutuhkan model operasi digital yang jelas, akurat dan hal penting lainnya adalah tentang keamanan informasi.

 

Membuat unit digital yang indpenden

 

digital transformation

 

Proses digital perlu mengidentifikasi prinsip-prinsip tata kelola dan operasi, mengklarifikasi bagaimana personel berkolaborasi dan mengkampanyekan budaya dan pola pikir lebih dinamis dan modern. Tujuannya adalah untuk menetapkan struktur dasar unit digital sehingga dapat menguntungkan perusahaan industri Anda sendiri.

 

Mendigitalkan sebuah perusahaan industri tidaklah sederhana, melibatkan kembali struktur, proses dan mekanisme kepemimpinan yang sudah ada. Tetapi untuk industri yang ingin tetap kompetitif dan berkembang di era new normal inilah saatnya untuk melakukan digital transformation.