AI as a Service (AIaaS) jadi Tren Teknologi Era Digital Transformation

 

Oleh: Kodrat Wahyudi

 

Artificial Intelligence (AI) bukan lagi teknologi yang diperuntukkan hanya bagi perusahaan global seperti Google, Amazon, Apple, atau Facebook saja. Tanpa sumber daya dan pengetahuan yang luas di area AI, bisnis yang lebih kecil pun dapat memanfaatkan AI-as-a-service (AIaaS). Seperti yang telah dilakukan sebelumnya dengan perangkat lunak, infrastruktur, dan platform berbasis web (SaaS, IaaS, Paas), vendor kini juga menawarkan algoritma dan model AI sebagai layanan untuk mengotomatiskan bisnis .

 

 

Apakah AIaaS itu?

 

AIaas adalah layanan third-party yang menawarkan outsourcing AI. Menggunakan layanan semacam itu akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan eksperimen dengan AI tanpa investasi awal yang cukup besar dan risiko yang lebih kecil pada infrastruktur yang ada. Biasanya, eksperimen mengizinkan pengambilan sampel platform public cloud untuk menguji algoritma machine learning.

 

Platform penyedia yang berbeda memiliki variasi AI dan machine learning yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sebelum memilih layanan, sangat penting untuk memahami fitur-fiturnya dan memastikan layanan dapat melakukan apa yang dibutuhkan.

 

Menggunakan AI-as-a-Service

 

Banyak perusahaan menyadari manfaat AI untuk bisnis mereka. Masalahnya adalah banyak perusahaan menghindari fase percontohan proyek AI karena kurangnya keterampilan internal untuk implementasi. AI masih dalam tahap awal, dan jumlah ahli di bidang teknologi dan sains yang menguasainya belum banyak. Pasar AIaaS diperkirakan akan bertumbuh sepuluh kali lipat dalam lima tahun ke depan. Alih-alih mencoba menemukan orang dengan keterampilan yang tepat, perusahaan perlu menemukan orang yang dapat menggunakan tool AIaaS ini.

 

Selain mengurangi kesenjangan keterampilan, AIaaS meniadakan kebutuhan untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menggunakan data yang sesuai untuk melatih perangkat lunak mereka. Algoritma AI hanya sebagus data yang memberinya masukan. Dengan platform AIaaS, algoritma dapat diterapkan di lingkungan dan kasus penggunaan yang berbeda, dengan hasil yang diadaptasi untuk mengembangkan model yang lebih kompleks. Skala platform AIaaS yang luas memungkinkan AI tumbuh dengan cepat.

 

Di bidang apa AIaaS tepat digunakan?

 

Aplikasi AIaaS bekerja paling baik di sektor yang memiliki volume proses digital yang tinggi seperti menganalisis dokumen, email, atau informasi tidak terstruktur lainnya. Skenario kompleks dapat ditangani oleh algoritm machine-learning siap pakai yang mengelola titik data besar secara real-time.

 

Misalnya, Cinelytic menawarkan alat AI ke industri film sebagai cara untuk memprediksi kesuksesan box office. Platform ini menggunakan machine learning untuk menganalisis data kinerja di seluruh transaksi box office, persewaan rumah, dan unduhan bajakan. Informasi tersebut kemudian akan direferensikan silang menurut genre, tanggal rilis, dan pemeran film tersebut.

 

Cinelytic dapat memprediksi potensi nilai umur film apa pun, yang mungkin sangat berharga di saat jumlah penonton mulai berkurang.

 

The New York Times menggunakan Google AI untuk mendigitalkan lima juta foto sejarah. “Kamar mayat” berisi gambar-gambar yang berasal dari abad ke-19, banyak di antaranya tidak ada di tempat lain di dunia. Google AI menyimpan pindaian gambar dan catatan apa pun yang menyertainya, memungkinkan pengguna untuk mengkategorikan informasi semantik yang dikandungnya. AI membuat pengawetan gambar menjadi lebih kaya dan lebih mudah diakses.

 

Manfaat potensial dari mendayagunakan AI tidak boleh diremehkan. AIaaS memungkinkan bisnis mendapatkan keuntungan dari teknologi baru, terlepas dari keahlian, ukuran, dan infrastruktur yang ada. Setiap orang akan memiliki kemampuan untuk berkembang menggunakan AI dan memasukkannya ke dalam proses sehari-hari. Meskipun AI pernah menjadi alat bagi perusahaan global untuk terus maju, tidak harus demikian halnya dengan aksesibilitas AIaaS.

 

Pendanaan untuk startup AI masih meningkat, dengan peningkatan 592% selama empat tahun terakhir. Ini mengacu pada lonjakan AIaaS yang diantisipasi ketika perusahaan-perusahaan ini tumbuh dan matang dalam vertikal pasar yang berbeda. Akan ada banyak platform bagi para pemimpin TI untuk mencoba dan mengatasi kesenjangan teknologi, yang mengarah ke masa depan yang menarik bagi semua orang.

 

Kesimpulan

AIaaS menjadi sarana pengaturan yang tepat untuk menguji AI tanpa investasi besar atau persyaratan teknologi baru. Bisnis dapat dengan cepat menghasilkan ide PoC tanpa memiliki pengetahuan teknis dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

 

Banyak vendor AIaaS di pasar menawarkan produk seperti speech-to-text, chatbots, face recognition, dan prediksi rantai pasokan, di antara banyak solusi lainnya. Karena AIaaS adalah pasar baru, cenderung terdapat kurangnya standarisasi dan regulasi, yang harus diwaspadai oleh bisnis saat memilih vendor. Beberapa pihak AIaaS masih menyimpan model mereka di “black-box”, sehingga sulit dipahami orang.

 

 


 

Penutup

 

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di sini.