Sutradara Film Oppenheimer Ingatkan Dampak AI, Seperti Apa?

 

Siapa Oppenheimer? Itu yang pasti ditanyakan untuk yang belum mengetahui ilmuwan terkenal tersebut. Pria bernama lengkap Julius Robert Oppenheimer (J Robert Oppenheimer) merupakan seorang ilmuwan ahli fisika berkebangsaan Amerika Serikat (AS). Oppenheimer dikenal sebagai ‘bapak bom atom’. Dia juga termasuk otak pembuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

 

Film Oppenheimer diangkat tentang ilmuwan fisika berdasarkan kisah nyata, yang dibangun dengan drama, sejarah, dan juga inspirasi tentang Oppenheimer. Film ini di sutradarai oleh Christoper Nolan, Emma Thomas dan Charles Roven. Untuk naskah sendiri ditulis oleh Christoper Nolan.

 

Christoper Nolan Membandingkan Bom Atom dengan AI

Christoper Nolan sebagai sutradara dan penulis menyampaikan pendapatnya tentang AI atau yang dikenal sebagai kecerdasan buatan dan membandingan dengan film buatannya yang mengangkat tentang bom atom.

Christoper Nolan beranggapan bahwa dampak kecerdasan buatan (AI) saat ini mirip dengan dampak historis dari permulaan bom atom yang dibuat oleh Oppenheimer pada tahun 1940-an.

 

Menurut Nolan setelah preview filmnya di New York
“Dalam 15 tahun terakhir perusahaan-perusahaan yang menggunakan kata-kata seperti algoritme, tanpa tahu apa artinya secara matematis dalam makna apa pun, orang-orang ini tidak tahu apa itu algoritme,”

 

Nolan menilai pengembangan AI ini sama dengan pengembangan Oppenheimer, dimana para penciptanya tidak tahu apa dampak dari teknologi mereka dan konsekuensi yang di timbulkan.

 

Menurut Nolan, banyak ketakutan di industri film mengenai AI yang dapat mengambil peran. Walaupuin nyatanya teknologi ini sudah bertahun-tahun lamanya, namun yang harus diperhatikan adalah yang berkaitan dangan hak artis dan hak cipta.

 

Sementara itu, mantan aktor dan sutradara Justine Bateman mengatakan AI sama sekali tidak memiliki tempat di Hollywood. Teknologi tersebut harus menyelesaikan masalah yang dimiliki manusia.

“Menggunakan ChatGPT atau perangkat lunak apa pun yang menggunakan AI untuk menulis skenario, menggunakannya sebagai pengganti penulis tidak menyelesaikan masalah. Kami tidak kekurangan penulis. Kami tidak kekurangan aktor. Kami tidak kekurangan sutradara. Kami tidak kekurangan orang berbakat,” kata dia.

 

Pada dasarnya menggunakan teknologi AI untuk membantu kerja manusia dari memecahkan masalah yang kompleks, meningkatkan efisiensi waktu kerja, menyediakan Analisa data yang baik, dan meningkatkan keamanan. Namun, banyak yang menjadikan AI ini sebagai alat untuk cara cepat menciptakan hasil tanpa strategi dan alur yang tepat.

 

Pada bidang pekerjaan AI ini sangat dibutuhkan karena cara kerja cepat, namun perlu disadari bahwa AI ini hanya untuk membantu cara kerja. Jika bisnis kamu belum memastikan solusi apa yang tepat untuk kemajuan bisnis kamu. Diskusikan pada tim kami di marketing@berca.co.id