Sebuah perusahaan besar di sektor energi menghadapi risiko siber yang meningkat seiring kompleksitas infrastruktur TI dan OT mereka. Operasi bisnis bergantung pada sistem yang saling terhubung di berbagai lokasi, dengan data sensitif dan proses produksi real-time.
Tantangan
-
Ancaman siber yang semakin canggih dan terus berkembang.
-
Kompleksitas infrastruktur TI/OT yang mempersulit visibilitas keamanan.
-
Ketiadaan rencana respons insiden dan pemulihan bencana yang solid.
Use Case: Ketika Downtime Mengancam Biaya dan Operasional
-
Serangan Ransomware pada Infrastruktur Minyak & Gas
Platform pengeboran lepas pantai terhenti karena serangan ransomware. Tanpa respons cepat, setiap jam downtime bisa mengakibatkan kerugian jutaan dolar, sekaligus membahayakan keselamatan pekerja dan lingkungan. -
Kebocoran Data Pegawai pada Agensi Pemerintahan
Cremendial pegawai bocor di dark web. Bila tak segera ditindaklanjuti, sistem bisa dipaksa mati untuk investigasi, menyebabkan downtime yang mengganggu pelayanan publik dan operasi pemerintahan. -
Gangguan Sistem Transportasi Nasional karena Pembaruan Software Gagal
Sistem tiket dan jadwal lumpuh total. Setiap menit downtime berarti pendapatan hilang, antrian masyarakat membesar, dan kepercayaan publik menurun drastis. -
Serangan Supply Chain pada Aplikasi Internal Pemerintah
Malware menyusup lewat rantai pasok software internal. Tanpa mitigasi cepat, sistem essential bisa down, memperlambat layanan penting dan memicu biaya pemulihan yang tinggi.
Solusi Pasti Minimalisasi Downtime, Maksimalkan Resiliensi
Pendekatan lengkap dari Hitachi Cyber membantu meminimalkan downtime secara signifikan:
-
24/7 Managed Security Services (MSS)
Monitoring tanpa henti dengan Microsoft Sentinel dan jaringan SOC global, memungkinkan deteksi dan respons real-time sebelum insiden mengganggu operasional. -
Cyber Threat Intelligence
Pemantauan deep web, dark web, dan sumber terbuka untuk mendeteksi kebocoran data atau kredensial, memungkinkan mitigasi sebelum menjadi insiden besar. -
Cyber Resilience & Incident Response
Tim respons insiden siap siaga (retainer-based) untuk triase cepat, investigasi forensik, containment, dan pemulihan cepat—memotong downtime dari hari ke jam.
Data Insight: “Invisible Cost of Downtime” (Hitachi Vantara Federal)
Menurut publikasi The Invisible Cost of Downtime:
-
Downtime bukan sekadar gangguan—biaya tersembunyi seperti erosi kepercayaan publik, keamanan nasional, dan keselamatan sipil juga sangat besar.
-
Untuk federal agencies, data reliability, resiliency, dan availability bukan hanya praktik terbaik—melainkan kebutuhan mutlak untuk menjaga kontinuitas operasional, keamanan, dan keselamatan publik.
-
Strategi yang direkomendasikan mencakup penggunaan hybrid atau multicloud, disaster recovery planning yang diuji secara rutin, data replication & backup secara geografis terdistribusi, dan evaluasi penyedia cloud, serta penerapan Data Loss Prevention (DLP).
Hasil dan Manfaat Strategis
Dengan menerapkan strategi tersebut, organisasi dapat meraih:
-
Pengurangan dramatis dalam durasi downtime—dari potensi berhari-hari menjadi hitungan jam.
-
Hemat biaya operasional dan pemulihan, serta menghindari kerugian tambahan akibat gangguan reputasi.
-
Percepatan pemulihan sistem saat insiden terjadi, tanpa mengorbankan integritas data atau keamanan.
-
Ketahanan operasional bahkan dalam insiden serius—menjaga kepercayaan publik dan mencegah risiko keselamatan sipil atau militer.
Downtime bukan sekadar waktu berhenti—itu adalah ancaman nyata terhadap misi, biaya, dan keselamatan. Data dari The Invisible Cost of Downtime menekankan bahwa agensi federal tidak bisa menganggap remeh ancaman ini. Mereka harus dulu melihat ke depan: mengatasi risiko sebelum terjadi, dengan strategi keamanan dan infrastruktur yang tangguh.
Solusi seperti Hitachi Cyber (MSS, Threat Intelligence, Incident Response) dan pendekatan arsitektur hybrid-multicloud serta disaster recovery yang matang adalah kunci dalam mengurangi downtime, menjaga kontinuitas operasi, dan melindungi reputasi maupun keselamatan publik.
Nah, untuk informasi selengkapnya dapat di tanyakan langsung ke Berca Hardayaperkasa di Marketing@berca.co.id dan WhatsApp.