Transformasi Infrastruktur TI Lebih Efisien dengan HPE Hyperconverged Infrastructure (HCI)

hpe Hyperconverged

Hyperconverged Infrastructure (atau sering disingkat hyperconvergence) adalah sebuah kerangka kerja (framework) IT yang menggabungkan komputasi (compute), penyimpanan (storage), dan jaringan (networking) ke dalam satu sistem terpadu. Tujuannya adalah untuk mengurangi kompleksitas di pusat data (data center) dan menyederhanakan operasi operasional TI.

Secara teknis, HCI menggunakan perangkat lunak yang mendefinisikan semua elemen perangkat keras tradisional, termasuk hypervisor, jaringan yang didefinisikan secara software, dan storage software-defined. Semua ini dikelola secara terpusat lewat sebuah interface.

Evolusi: HCI 2.0

HPE menyebut generasi terkini dari HCI sebagai HCI 2.0. Beberapa karakteristik atau fitur tambahan dari HCI 2.0 ini antara lain:

  • Unified management dan operasi yang berpusat pada Virtual Machine (VM-centric).
  • Ketersediaan tinggi (high availability) dan performa yang lebih cepat. Skalabilitas fleksibel, khususnya terkait komputasi dan storage yang bisa di-scale secara independen. Contohnya: HPE Alletra dHCI yang memisahkan komponen storage dan compute agar lebih fleksibel.
  • Integrasi dengan kecerdasan prediktif seperti HPE InfoSight, yang memungkinkan infrastruktur menjadi lebih self-managing, self-optimizing, dan self-healing.

Manfaat dari HCI

Berdasarkan sumber HPE, berikut manfaat utama dari menerapkan HCI:

  1. Penyederhanaan operasional
    Karena semua komponen (compute, storage, network) berada dalam satu stack terpadu dan dikelola lewat interface tunggal, operasional TI menjadi lebih mudah.
  2. Efisiensi biaya (TCO lebih rendah)
    Dengan penyatuan komponen, otomatisasi, dan pengurangan kompleksitas, biaya pemeliharaan, operasional, dan upgrade menjadi lebih hemat.
  3. Ketahanan dan ketersediaan
    Infrastruktur ini mendukung high availability dan proteksi data/disaster recovery yang lebih baik dibanding sistem tradisional.
  4. Skalabilitas yang fleksibel
    Bisa menambah kapasitas storage atau compute sesuai kebutuhan tanpa harus mengganti seluruh sistem. Ini sangat berguna untuk beban kerja yang bervariasi.
  5. Cocok untuk banyak use case seperti:
    • Konsolidasi pusat data (data center consolidation)
    • Edge dan Remote Office/Branch Office (ROBO)
    • Aplikasi bisnis kritikal (business-critical workloads)
    • Virtual Desktop Infrastructure (VDI)
    • Aplikasi kontainer / microservices

Perbedaan vs Converged Infrastructure

Untuk memahami posisi HCI, perlu diketahui perbedaan utamanya dengan Converged Infrastructure (CI):

Aspek Converged Infrastructure Hyperconverged Infrastructure
Integrasi hardware Komponen seperti server, storage, dan jaringan tetap terpisah dan bisa digunakan secara independen. Hewlett Packard Enterprise Komponen tersebut diintegrasikan secara software dalam node-node HCI; tidak mudah dipisahkan kembali. Hewlett Packard Enterprise
Definisi storage Storage bisa terpisah sebagai unit fisik dan digunakan secara langsung. Hewlett Packard Enterprise Fungsi controller storage dijalankan sebagai layanan di tiap node (“storage controller service”), sehingga integrasi dan skalabilitas lebih tinggi. Hewlett Packard Enterprise
Sifat hardware-agnostic Lebih tergantung hardware tertentu. Lebih fleksibel karena lebih banyak fungsi diatur oleh software.

Solusi-Solusi HCI dari HPE

HPE menawarkan beberapa varian dan opsi dalam solusi HCI mereka, di antaranya:

  • HPE SimpliVity — untuk beban kerja virtualisasi, VDI, dan aplikasi edge, dengan efisiensi yang fokus pada hyper-efisiensi.
  • HPE Alletra dHCI — solusi disaggregated HCI, yang memisahkan resource compute dan storage agar scaling bisa lebih fleksibel.
  • Juga ada tawaran seperti GreenLake for Private Cloud Business Edition, yang memungkinkan organisasi membangun cloud privat mandiri dengan pengelolaan simplistik.

Selengkapnya mengenai HPE dapat ditanyakan langsung ke Marketing@berca.co.id atau WhatsApp.